Sebuah Puisi Tentang Cinta
kosong
saat kutemui diriku di muka zaman
memandang sayu pada lorong masa yang masih panjang
sunyi
ayunan langkah kecilku tak ingin kuhentikan
dan aku memang tak bisa berhenti
belum waktunya, masih ada yang harus dikejar
karena lorong masa belum menemui gerbang
perlahan tapi pasti pandanganku menajam
helai demi helai kegelapan tersibak
lorong yang kulewati perlahan terang
tapi aku tak bisa kembali
yang kuhadapi hanyalah gelap
dengan mata yang kucoba memicingkannya
aku tetap merasa sepi
dingin dan mencekam
aku hilang arah, jatuh tanpa kusadari
hanya kurasa ada kehangatan disekelilingku
dan baru kali ini aku merasa
aku tak sendiri
kehangatan itu turut menghangatkan tubuh dinginku
pulihkan tenaga bersiap kembali berdiri dan berlari
tapi ku tak ingin sendiri
aku ingin bersamamu
karena lorong ini terlalu sepi untuk dijalani sendiri
terlalu menipu tanpa ada yang mengingatkan
dan terlalu sunyi tanpa ada lantunanku karenamu
aku ingin kau ikut bersamaku
dan aku akan ikut bersamamu
mendadak lorong gelap menjadi begitu semarak
dan tanpa ragu, kugandeng tanganmu
berlari...
karena kuyakin kemana arah lorong ini membimbingku
Saturday, March 24, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment